a. Dasar-dasar strategi penetapan
harga suatu perusahaan dapat digambarkan seperti kursi dengan tiga kaki, yaitu:
biaya/cost, persaingan/competition, dan nilai bagi pelanggan (value). Jjelaskan
ketiga macam strategi tersebut.
JAWAB
:
- biaya (Cost).
Penetapan
harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi
sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan
harapan konsumen. Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan
seberapa tinggi ekslusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh
terhadap persepsi kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah
merek atau produk. Dalam persepsi konsumen sering berlaku logika bahwa harga
yang mahal berarti kualitas bagus dan harga yang murah berarti kualitasnya
kurang. Pada tingkat tertentu menetapkan harga berarti juga berbicara mengenai
ekslusifitas. Walaupun harus mempertimbangkan berbagai faktor lain terkait,
secara kasar dapat dikatakan bahwa makin tinggi harga yang ditetapkan secara
relatif terhadap kompetitor, makin eksklusif pula konsumen sasarannya. Seolah
seperti piramida. Makin ke puncak makin kecil, makin tinggi harga yang
ditetapkan makin sedikit konsumen yang disasar.
Penetapan harga juga berbicara mengenai variasi produk. Jika produknya
bervariasi tetapi ditetapkan dengan harga yang sama maka persepsi yang muncul
adalah kesamaan kualitas sebagai cerminan variasi produk secara horisontal.
Juga dapat dipakai untuk menjelaskan variasi produk secara vertikal dengan
kualitas yang bertingkat. Misalnya, pada maskapai penerbangan terdapat
pembedaan layanan kualitas layanan untuk kelas ekonomi, bisnis, dan first class
dengan tingkat harga yang berbeda. Dengan
fungsinya yang amat luas ini, perlu pendekatan harga yang bersifat strategis
yang tertuang dalam konsep power pricing. Power pricing pada intinya adalah
bagaimana mengelola harga sebagai suatu elemen strategis dalam mendukung
strategic positioning yang telah dirumuskan, dan tentunya dapat mendukung pula tujuan
bisnis secara keseluruhan.
Pengelolaan harga ini tentu tak lepas dari pricing objectives yang cukup
beragam, mulai sebagai sarana pertumbuhan untuk menggapai profit, memperoleh
revenue, image shifting, dan memantapkan produk baru. Penentuan pricing objective
ini berada dalam kerangka strategis yang lebih luas, corporate strategy maupun
marketing strategy.
Secara umum strategi penetapan harga dibedakan berdasarkan tiga landasan utama
yaitu harga berdasarkan kepada biaya, harga berdasarkan permintaan dan
berdasarkan persaingan. Ketiga strategi dasar itu dapat dijabarkan dengan
berbagai pendekatan dalam penetapan harga.
Penetapan
harga yang berpedoman pada persaingan terdapat beberapa alternatif dalam
menghadapi pesaing yaitu dengan menetapkan harga : di atas harga pesaing, sama
dengan harga pesaing atau di bawah harga pesaing
Harga
di atas harga pesaing dimungkinkan bila :
a)
Kelengkapan barang lebih baik, barang-barang lebih eksklusif dan mode
lebih maju (fashionable)
b)
Pelayanan lebih baik seperti pengembalian barang secara gratis, reparasi
gratis, dan jaminan barang rusak bisa dikembalikan
c)
Memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada konsumen
d)
Toko telah memiliki reputasi yang lebih baik.
Harga
sama dengan pesaing
Cara yang paling umum dilakukan oleh para pengecer adalah menetapkan harga
barang yang sesuai dengan harga pasar. Barang- barang yang ditetapkan harganya
dengan cara ini umumnya barang- barang sehari-hari yang biasanya sudah dihafal
oleh konsumen. Strategi untuk memenangkan persaingan dalam kondisi seperti ini
adalah bersaing dalam pelayanan.
-
Harga
di bawah harga pesaing
Dalam
melakukan strategi dengan menetapkan harga di bawah harga pesaing, kita harus
menyelesaikan penyesuaian dengan menurunkan biaya operasional, pembatasan
jenis-jenis barang, penyediaan sarana fisik yang lebih sederhana dan lebih
sedikit pelayanan –pelayanan pribadi. Hal ini harus dilakukan untuk
mempertahankan laba yang ingin dicapati atau dipertahankan.
-
Nilai
bagi konsumen
Didasarkan
atas kajian pelanggan (customer) positioning harus dipersepsikan secara positif
oleh para pelanggan dan menjadi alasan dalam pembelian mereka. Hal ini akan
terjadi bila positioningnya mendiskripsikan value atau nilai yang diberikan
kepada para pelanggan dan value ini benar-benar merupakan suatu asset bagi
mereka. Karena positioning mendiskripsikan
value yang unggul, maka positioning akan menjadi penentu penting bagi pelanggan
pada saat memutuskan untuk membeli.
Satu
contoh yang menarik untuk kita pelajari bersama adalah produk Vegeta yang
menyatakan dirinya sebagai sebagai minuman berserat. Sebelumnya tidak ada
produk yang semacam itu. Melalui kerja keras dan keyakinan bahwa produk yang
ditawarkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen maka produk tersebut
pada akhirnya dapat menembus pasar dan memiliki posisi tertentu pada benak
konsumen
b. Bagaimanakah cara mengkomunikasikan
harga kepada pasar sasaran agar harga tersebut terlihat pantas dalam persepsi
konsumen sasaran? Jelaskan pendapat Anda tersebut.
JAWAB
:
Cara
mengkomunikasikan harga produk atau jasa kita kepada target pasar agar harga
dari produk atau jasa kita terlihat pantas dimata konsumen. Dalam produk atau
jasa dan juga iklan yang akan kita jual harus memperlihatkan kepantasan dari
produk atau jasa yang kita jual. Meliputi kualitasnya, cara kita menghadapi
konsumen dan pelayanannya. Konsumen sangat jelih dalah melihat nilai suatu
produk atau jasa. Apabila tidak adanya kesesuaian dalam harga dengan kualitas
yang kita berikan kepada konsumen, konsumen sudah jelas tidak akan memilih
produk atau jasa kita. Cara mengkomunikasikannya bisa saja dengan melalui
iklan, melakukan kepada masyarakat secara langsung dengan melakukan suatu demo
produk agar masyarakat dapat melihat langsung bagaimana kualitas dari produk
yang kita jual.
c. Mengapa penetapan harga berdasarkan
biaya (apabila dihubungkan dengan biaya financial) menjadi masalah yang sangat
penting dalam industri jasa? Jelaskan.
JAWAB
:
Sebagai pusat pusat pertanggungjawaban
tugas wewenang pengukuran prestasi :
1. Pusat
biaya melakukan pekerjaan tertentu selain mencari pendapatan atau biaya.
mengatur
biaya berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya. perbandingan realisasi biaya
dengan anggarannya
2. Pusat
pendapatan menciptakan pendapatan mengatur pendapatan perbandingan pendapatan
yang dicapai dengan anggarannya
3. Pusat
laba menciptakan laba mengatur pendapatan sekaligus biaya perbandingan laba
yang dicapai dengan anggarannya
4. Pusat
investasi menciptakan roi mengatur laba dan asset yang digunakan perbandingan
tingkat pengembalian modal dengan anggarannya.
5. Pusat
pendapatan (revenue centre)
merupakan pusat pertanggungjawaban dimana pimpinannya bertanggung jawab atas
pendapatan.
d. Ditinjau dari perspektif pelanggan,
factor-faktor apa saja yang dapat menciptakan nilai dalam jasa berikut ini, dan
bagaimana semua itu mempengaruhi strategi penetapan harga: 1) bengkel mobil 2)
salon kecantikan
JAWAB
:
Sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas kepuasan
pelanggan (jasa) yang di kembangkan pertama kali pada tahun 1985 oleh Zeithaml,
Berry dan Parasuraman meliputi
10 dimensi, yaitu :
1. Tangibles ; keberadaan
fisik pemberi pelayanan, meliputi tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak
dan tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan dan perlengkapan
modern.
2. Reliability ; mencakup
2 hal pokok,yaitu konsistensi kerja (performance) dan
kemampuan untuk dipercaya (dependability).Hal ini berarti
perusahaan memberikan pelayanan (jasa) nya secara tepat sejak saat
pertama (right in the firts time).Selain itu juga berarti bahwa
perusahaan yang bersangkutan memenuhi janjinya.
3. Responsiveness ; pelayanan
yang baik harus disertai dengan tingkat keikutsertaan /keterlibatan dan daya
adaptasi yang tinggi, yaitu membantu dengan segera memecahkan masalah.
4. Competence ; pelayanan
yang baik harus di dasarkan kepada kecakapan/keterampilan yang tinggi.
5. Access ;
meliputi memberikan/menyediakan keinginan pelanggan dan pelayanan
yang mudah dihubungi.
6. Courtesy ; pelayanan yang
baik harus disertai dengan sikap keramahan, kesopanan kepada pihak yang
dilayani.
7. Communication
; pelayanan yang baik harus didasarkan kepada kemampuan berkomunikasi
yang baik dengan pihak yang di layani.
8. Credibility
; pelayanan yang baik harus dapat memberikan rasa kepercayaan yang
tinggi kepada pihak yang di layani.
9. Security ; pelayanan
yang baik harus memberikan rasa aman kepada pihak yang di layani dan
membebaskan dari segala resiko atau keragu-raguan pelanggan.
10. Understanding The Customer ; pelayanan
yang baik harus didasarkan kepada kemampuan menanggapi atau rasa pengertian
kepada keinginan pihak yang dilayani.